Museum Zoologi Bogor

Selasa, 15 Februari 2011


mzb_primata.jpg
KOLEKSI MUSEUM ZOOLOGI BOGOR
SEJARAH PERKEMBANGAN BIDANG ZOOLOGI
Berawal dari Museum Zoologicum Bogoriense (MZB) yang didirikan di Bogor pada tahun 1894, merupakan bagian dari 's Lands Plantentuin.
Pada awal didirikannya MZB berfungsi sebagai laboratorium zoologi yang memberi wadah penelitian yang berkaitan dengan pertanian dan zoologi, meliputi kegiatan inventarisasi fauna Indonesia.
Dalam perkembangannya sebagai bidang zoologi aktivitasnya diperluas.
SUSUNAN ORGANISASI
Bidang Zoologi adalah salah satu dari tiga bidang penelitian yang bernaung di bawah Pusat Penelitian Biologi, LIPI, di Bogor. Dua bidang lainnya adalah bidang botani dan bidang makrobiologi.
RUANG LINGKUP TUGAS BIDANG ZOOLOGI
Bidang Zoologi mengemban sebagian tugas Puslit Biologi. Berdasarkan SK Ketua LIPI No.23/Kep/D.5/87, Ps.59, maka tugas Bidang Zoologi meliputi:
  1. Eksplorasi dan inventarisasi fauna indonesia
  2. Melakukan evaluasi potensi ekonomi jenis-jenis fauna indonesia
  3. Pengembangan jenis-jenis fauna indonesia
  4. Pelestarian fauna indonesia
  5. Pelayanan kepada masyarakat umum, peneliti, dan pendidik untuk jasa ilmu pengetahuan zoologi.
KOLEKSI FAUNA INDONESIA
Bidang Zoologi telah mengembangkan koleksi binatang awetan dan binatang hidup untuk penelitian ilmiah. Koleksi ilmiah untuk kepentingan penelitian meliputi beberapa kelompok sebagai berikut:
1. Mamalia
Terdiri dari berbagai jenis binatang menyusui yang dikumpulkan dari berbagai kepulauan di Indonesia. Jumlah koleksi 650 jenis, terdiri dari 30.000 contoh binatang (spesimen).
2. Ikan
Berbagai jenis ikan yang menjadi kekayaan koleksi terdiri dari 12.000 jenis yang diwakili oleh 140.000 contoh binatang.
3. Burung
Dikumpulkan dari wilayah Indonesia Timur dan Barat. Jumlah seluruhnya 1000 jenis, meliputi 30.762 contoh binatang.
4. Reptil dan Amfibi
Di daerah tropis, terutama di Indonesia jumlahnya tidak banyak. Koleksi yang tersimpan tercatat 763 jenis, diwakili oleh 19.937 contoh.
5. Moluska
Kekayaan koleksi moluska di Indonesia tercatat 959 jenis yang diwakili oleh 13.146 contoh.
6. Serangga
Adalah kelompok binatang yang paling banyak jumlahnya. Koleksi serangga tercatat 12.000 jenis, diwakili 2.580.000 contoh spesimen.
7. Invertebrata lain
Terdiri dari jenis-jenis invertebrata bukan moluska dan serangga. Koleksi yang terkumpul ada 700 jenis diwakili oleh 1.5558 contoh.
PAMERAN MUSEUM ZOOLOGI BOGOR
Merupakan unit dari Bidang Zoologi, Puslit Biologi, LIPI yang merupakan penjabaran dari tugas pelayanan masyarakat umum untuk jasa ilmu pengetahuan zoologi. Unit ini mempunyai tugas memperkenalkan keanekaragaman fauna nusantara dalam bentuk awetan binatang dan replika, dengan harapan pengunjung dapat lebih mengenal kekayaan fauna nusantara, dan untuk meningkatkan kepedulian dan kecintaan generasi muda akan fauna nusantara, serta menunjang usaha pelestariannya.
VISI
Menjadi pusat informasi fauna nusantara yang terkini dan terpercaya.
MISI 
  1. Mengungkapkan kekayaan dan manfaat fauna nusantara
  2. Meningkatkan kepeduliaan dan kecintaan generasi muda akan fauna nusantara
  3. Mencerdaskan bangsa melalui pengetahuan zoologi

TUJUAN
  1. Mengembangkan sarana pameran yang ideal sesuai kemajuan ilmu dan teknologi
  2. Menjadikan pameran museum sebagai sarana pendidikan yang praktis untuk mempelajari keanekaragaman, perilaku, ekosistem, dan daya guna fauna nusantara
  3. Menjadikan pameran museum sebagai wahana wisata bertaraf internasional
  4. Menjalin kerjasama secara nasional dan internasional dalam bidang penyelenggaraan pameran ilmiah terkini

Jumlah koleksi yang dipamerkan di pameran MZB meliputi 3,5% jumlah jenis fauna yang terdapat di Indonesia, dan hanya 0,05% contoh binatang (spesimen) yang dimiliki oleh Bidang Zoologi, Pusat Penelitian Biologi, LIPI.

Sumber: Brosur 'Museum Zoologi Bogor'

Alamat:
MUSEUM ZOOLOGI BOGOR
(KEBUN RAYA BOGOR)
Jl.Ir.H.Juanda
Bogor

Jam Kunjungan:
Senin-Minggu 08.00-17.00
Jumat tutup jam 11.00-13.00

Tiket:
Tiket masuk Kebun Raya Bogor Rp 9.500 sudah termasuk tiket masuk Museum Zoologi Bogor



http://www.museumindonesia.com/

Museum Keraton di Cirebon


cirebon_5.jpg
KERATON KASEPUHAN, CIREBON
Alamat:
KERATON KASEPUHAN
Ujung selatan Jalan Lemah Wungkuk
Cirebon
Jawa Barat
Jam Kunjungan:
Senin-Kamis 08.00-16.00
Jumat 08.00-11.00 dan 13.00-16.00
Sabtu-Minggu 08.00-16.00
Tiket:
Rp 3.000
Tip untuk pemandu diberikan tersendiri

cirebon_1.jpg
KERATON KANOMAN, CIREBON
Alamat:
Dekat Pasar Kanoman, hanya sepelembaran batu dari Keraton Kasepuhan
Jam Kunjungan:
08.00-17.00

Museum Provinsi Kalimantan Barat


kb_kesultanan.jpg
MUSEUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Sejarah Singkat
Museum Provinsi Kalimantan Barat dirintis sjak tahun 1974 oleh Kantor Wilayah Depdikbud Provinsi Kalimantan Barat melalui Proyek Rehabilitasi dan Perluasan Permuseuman Kalimantan Barat.
Fungsionalisasinya diresmikan pada tanggal 4 Oktober 1983 oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Depdikbud, sejak itu Museum Provinsi Kalimantan Barat dibuka untuk umum.
Visi
Terwujudnya Museum sebagi Lembaga Pelestarian dan Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata Kalimantan Barat.
Misi
Membina dan mengembangkan kebudayaan dan pariwisata di Kalimantan Barat sebagai sarana:
  1. Membina budaya lokal/daerah untuk memperkaya kebudayaan nasional.
  2. Melestarikan budaya lokal/daerah sebagai aset pariwisata daerah dan nasional.
  3. Menjadikan museum sebagai pusat pendidikan, penelitian, dan pengembangan kebudayaan.
  4. Menanamkan nilai-nilai luhur budaya bangsa untuk memperkokoh semangat persatuan.
  5. Menyebarluaskan informasi budaya sebagai sarana komunikasi mempererat semangat persatuan dan kesatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Gedung Pameran Tetap
Ruang Pameran Tetap dibagi atas tiga ruangan, yaitu:
1. Ruang Pengenalan, terdapat tujuh jenis koleksi yaitu:
  • Koleksi Geografika/Geologika berupa peta dan jenis batu-batuan.
  • Koleksi Biologika berupa tengkorak atau rangka manusia, tumbuhan, dan binatang.
  • Koleksi Arkeologika berupa benda yang merupakan hasil peninggalan budaya sejak masuknya budaya Barat seperti kapak perimbas (masa paleolitik), serpih dan mata panah (masa mesolitik), beliung, kapak persegi dan gerabah (masa neolitik), manik-manik, nekara (masa perundagian).
  • Koleksi Historika, benda-benda ini pernah digunakan untuk hal-hal yang berhubungan dengan suatu peristiwa sejarah seperti negara, tokoh, dan kelompok yakni berupa Pakaian Sultan Pontianak, Pistol VOC, dll.
  • Koleksi Numismatika berupa mata uang.
  • Koleksi Heraldika berupa tanda jasa, mata uang, pangkat resmi, dan cap/stempel.
2. Ruang Budaya Kalimantan Barat, meliputi tujuh unsur kebudayaan: religi dan upacara kebudayaan, mata pencaharian hidup, organisasi kemasyarakatan, teknologi dan peralatan, pengetahuan, kesenian, bahasa.
3. Ruang Keramik, terdapat jenis koleksi yaitu jenis koleksi keramologika berupa tempayan, piring, mangkuk, sendok, dll. yang berasal dari China, Vietnam, Jepang, Eropa, dan keramik lokal Singkawang.
Selain menampilkan koleksi yang ada di Ruangan Pameran Tetap I, Museum Provinsi Kalimantan Barat juga menampilkan koleksi replika dan miniatur yang berada di plaza (note: halaman belakang sebenarnya), antara lain:
  • Jangkar kapal dagang asing
  • Miniatur Rumah Lanting
  • Miniatur lumbung padi/dangau
  • Miniatur Perahu Lancang Kuning
  • Miniatur Tungku Naga
  • Miniatur rumah kopra
  • Press karet
  • Replika Batu Pahit
  • Gazebo, dll.
Aktivitas Museum
Aktivitas Museum meliputi pameran, bimbingan kepada pengunjung, karya tulis, konservasi/preparasi koleksi, survei, pengadaan koleksi, ceramah, sarasehan, sosialisasi, diskusi, penelitian, lomba lukis, cerdas cermat, dll.
Sumber: Brosur 'Museum Provinsi Kalimantan Barat'

Alamat:
MUSEUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Jalan Jenderal Ahmad Yani
Pontianak 78121
Kalimantan Barat
Telp. 0561-734 600
Fax. 0561-747 518 
Jam Kunjungan:
Selasa-Minggu 08.00-14.00
Jumat 08.00-11.00 dan 12.30-14.00
Hari Senin dan libur nasional tutup
Tiket:
Rp 1.000,00

Museum Affandi



affandi_galeri_1.jpg
MUSEUM AFFANDI
Museum Affandi terletak di Jalan Laksda Adisucipto 167, yaitu jalan utama yang menghubungkan kota Yogyakarta dan Solo, di tepi barat Sungai Gajahwong. Letaknya sangat strategis sebagai salah satu kompleks museum seni lukis di Yogyakarta. Kompleks museum menempati tanah seluas 3.500 meter persegi terdiri atas bangunan museum beserta bangunan pelengkap, dan bangunan rumah tempat tinggal pelukis Affandi dan keluarganya. Lahan yang berteras tidak menghambat Affandi dalam menciptakan tata letak bangunan beserta lingkungannya. Pembangunan kompleks museum ini dilakukan secara bertahap dan dirancang sendiri oleh Affandi.
GALERI I
Pada tahun 1962 Affandi selesai membangun Galeri I dengan luas bangunan 314,6 meter persegi sebagai ruang pameran bagi sejumlah hasil karya lukisnya. Bangunan Galeri I ini kemudian diresmikan oleh Direktur Jenderal Kebudayaan, Prof.Ida Bagus Mantra, pada tahun 1974.
Pada Galeri I dapat disaksikan hasil karya Affandi yang berupa lukisan dari tahun-tahun awal hingga tahun terakhir semasa hidupnya. Lukisan tersebut terdiri atas sketsa-sketsa di atas kertas, lukisan cat air, pastel, serta cat minyak di atas kanvas.
Hasil karya dua buah patung potret diri yang terbuat dari tanah liat dan semen, serta sebuah reproduksi patung karyanya berupa potret diri bersama putrinya, Kartika, yang aslinya menjadi koleksi Taman Siswa Jakarta.
Sebuah mobil Colt Gallant tahun 1976 adalah mobil kesayangan semasa hidupnya yang telah dimodifikasi sehingga menyerupai bentuk ikan yang terpajang di dalam ruangan ini pula. Selain itu terdapat sepedanya dan sejumlah reproduksi di atas kanvas dan kertas.

affandi_galeri_3.jpg
GALERI III
GALERI II
Pada tahun 1987, Presiden Soeharto memberikan bantuan berupa pendirian sebuah bangunan Galeri II, yang menempati areal tanah seluas 351,5 meter persegi. Bangunan Galeri II ini kemudian diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Fuad Hassan, pada tanggal 9 Juni 1988.

GALERI III
Galeri III didirikan pada tahun 1997 dan diresmikan oleh Sri Sultan HB X pada tanggal 26 Mei 2000 dan dibangun atas ide dasar yang sama dengan bangunan lainnya antara kompleks museum yang menggunakan bentuk garis melengkung dengan atap yang membentuk pelepah daun pisang.
Galeri III mempunyai tiga lantai bangunan, lantai I digunakan untuk ruang pameran, lantai II untuk ruang perawatan/perbaikan lukisan, dan ruang bawah tanah sebagai ruang penyimpanan lukisan.
Di dalam Galeri III dipajang karya keluarga Affandi, sulaman Maryati, lukisan Kartika dan Rukmini.
Sebagai bagian dari kompleks Museum Affandi, rumah tinggal Affandi dan keluarganya berbentuk rumah panggung dengan konstruksi tiang penyangga utama dari beton dan tiang-tiang kayu, dan atap dari bahan sirap yang membentuk sebuah pelepah daun pisang. Bangunan yang ada di kompleks museum ini seluruhnya spiral lengkung dan bagian atap membentuk pelepah daun pisang. Bagian atas rumah panggung merupakan kamar pribadi Affandi, sedangkan bagian bawah digunakan sebagai ruang duduk tamu serta garasi mobil.

affandi_gerobak.jpg
GEROBAK
Sebuah gerobak telah dimodifikasi menjadi sebuah kamar, lengkap dengan dapur dan kamar kecilnya, dibangun Affandi atas permintaan Maryati, istrinya sebagai tempat istirahat di siang hari dan tempat meyulam karya-karyanya. Bentuk gerobak menjadi ide pilihan Affandi, ketika semula Maryati menginginkan ‘karavan’ (yang banyak digunakan masyarakat Amerika sebagai sarana tempat tinggal yang mudah berpindah tempat).
Bangunan lain yang terdapat di kompleks Museum Affandi ini merupakan bangunan pelengkap, yang dahulu difungsikan Affandi sebagai bangunan keluarga, yang direncanakan sebagai ruang untuk konservasi lukisan,guesthouse, dan lain sebagainya. Kolam renang keluarga tempat berkumpulnya Affandi beserta anak cucu pada saat tertentu.
Sebagai tempat peristirahatannya yang terakhir, Affandi wafat pada tanggal 23 Mei 1990 dan telah memilih tempat pemakamannya di antara dua bangunan Galeri I dan Galeri II, berdampingan dengan istrina Maryati, dikelilingi lukisan hasil karyanya, serta rimbunan tanaman dan mawar di sekitarnya.

STUDIO SORRANDU
Studio Sorrandu adalah sebagai tempat ruang pamer dan sanggar kreatif seni ‘Gajah Wong’ dimana anak-anak maupun dewasa dapat belajar mengembangkan inovasi, kreativitas, dan bakatnya di bidang seni rupa.
Sumber: ‘Biography dan Museum Affandi’ (Penerbit Museum Affandi. Cetakan ke-2, Tahun 2008)

Alamat:

MUSEUM AFFANDI
Jl. Laksda Adisucipto 167
Yogyakarta 55281
Telp. 0274-562 593
Laman:
http://www.affandi.org
Jam Kunjungan:
Senin-Minggu 09.00-16.00
Hari libur nasional tutup
Tiket:
Tiket Rp 20.000 (bonus pensil dan kupon soft drink di Cafe Loteng)
Note: Dulu kamera dikenakan biaya Rp 10.000, sekarang tidak diperbolehkan memotret di dalam galeri.

Museum MH Thamrin



t_patung_dada.jpg
BERJUANG UNTUK RAKYAT

BIOGRAFI SINGKAT
Mohammad Husni Thamrin lahir di Sawah Besar, Jakarta, 16 Februari 1894. Anak Wedana Tabri Thamrin danNurhana. Sejak kecil dikenal cerdas dan suka bergaul dengan masyarakat dari segenap lapisan, mengenyam pendidikan kolonial sambil belajar mengaji sehingga membuat dia berpikir maju sekaligus mempertahankan identitas kebetawiannya. Sempat bekerja di Kantor Kepatihan Batavia dan KPM, lalu menjadi anggotaGemeenteraad (Dewan Kota), kemudian menjadi anggota Volksraad (Dewan Rakyat).
Kiprahnya dalam pergerakan nasional, berjuang untuk rakyat, kemajuan masyarakat pribumi, dan puncaknya menuntut Indonesia berparlemen dan merdeka membuat pemerintah kolonial mencari alasan untuk menangkapnya. Menjelang akhir hayatnya ia menjadi tahanan rumah, dituduh telah melawan Belanda. Ia wafat 11 Januari 1941 dan dimakamkan di pekuburan Karet.

RIWAYAT GEDUNG MH THAMRIN
Memasuki awal abad ke-20, pemerintah kolonial mengembangkan prasarana kota Batavia dengan membangun gedung-gedung untuk rumah tinggal, kantor, dan pelayanan masyarakat, termasuk bangunan yang kemudian dibeli oleh Mohammad Husni Thamrin dan dihibahkan untuk kegiatan pergerakan nasional Indonesia menuju kemerdekaan, lepas dari belenggu penjajahan Belanda. Gedung ini menjadi Sekretariat Permufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI) sehingga dikenal dengan Gedung Permufakatan.

Gedung ini tempat disemaikan semangat kebangsaan, perlawanan terhadap penjajahan. Di sini dilakukan rapat-rapat pergerakan nasional, kongres rakyat Indonesia, pertunjukan sandiwara, kursus-kursus, kegiatan bazar, dan lainnya. Gedung ini diamanatkan untuk perjuangan menuju kemerdekaan. Para tokoh pemimpinan bangsa periode pergerakan nasional selalu memanfaatkan gedung ini. Gedung ini mempunyai peranan yang sangat besar dalam menegakkan semangat perjuangan melawan penjajah terutama setelah tokoh-tokoh pergerakan nasional nonkooperatif ditangkap di seluruh Indonesia.

KOLEKSI YANG DIMILIKI
  • Foto-foto reproduksi tentang kiprah perjuangan Mohammad Husni Thamrin dan pergerakan nasional Indonesia.
  • Foto-foto reproduksi suasana kota Jakarta pada zaman Mohammad Husni Thamrin.
  • Lukisan tentang Mohammad Husni Thamrin
  • Radio yang digunakan Mohammad Husni Thamrin untuk mendengarkan siaran dari NIROM maupun dari luar negeri
  • Bale-bale tempat pembaringan terakhir jenazah Mohammad Husni Thamrin
  • Lemari pakaian peninggalan Mohammad Husni Thamrin
  • Kursi
  • Piring hias
  • Blangkon
  • Kepustakaan meliputi buku-buku naskah tentang Mohammad Husni Thamrin dan pidata-pidatonya diVolksraad
Dalam pengembangan museum ke depan dimana ada penambahan koleksi, direncanakan akan diperkaya dengan koleksi-koleksi pergerakan nasional lainnya. Bagi masyarakat yang ingin menyumbangkan koleksi yang relevan dengan kiprah Mohammad Husni Thamrin dalam pergerakan nasional, Museum MH Thamrin sangat menyambut gembira dan menghargai dengan tulus.

AKTIVITAS
  1. Pelayanan informasi perjuangan Mohammad Husni Thamrin dan pergerakan nasional.
  2. Penelitian tentang Mohammad Husni Thamrin dan pergerakan nasional.
  3. Menyelenggarakan lomba-lomba untuk pelajar dan mahasiswa.
  4. Menyelenggarakan seminar, napak tilas dan pertunjukan sandiwara tentang Mohammad Husni Thamrin dan pergerakan nasional.

FASILITAS
  1. Ruang pertemuan/aula yang luas dan ber-AC, layak untuk seminar, lokakarya, diskusi, dengan daya tampung sekitar 250 orang.
  2. Halaman depan yang asri layak untuk resepsi taman, bazar, dan pagelaran seni.

Sumber: Brosur 'Gedung Mohammad Husni Thamrin: Berjuang untuk Rakyat' (Dinas Kebudayaan dan Permuseuman, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 2003)


Alamat:
Museum MH Thamrin
Jl. Kenari II no.15
Jakarta
Telp. 021-3909 148
Fax. 021-3923 185

Jam Kunjungan:
Selasa-Minggu 09.00-15.00 WIB
Hari Senin/Besar Tutup

Tiket:
Dewasa Rp 2.000 (Rombongan Dewasa Rp 1500)
Mahasiswa Rp 1.000 (Rombongan Mahasiswa Rp 750)
Pelajar/Anak Rp 600 (Rombongan Pelajar/Anak Rp 500)

Museum R. A. Kartini


kartini_interior.jpg
MUSEUM KARTINI

Museum Kartini terletak di Desa Panggang, Kecamatan Jepara, tepatnya di Alun-alun No.1, Jepara, di sebelah utara Pendopo Kabupaten Jepara.
Bangunan Museum
Bangunan Museum merupakan bangunan baru dan lokasinya dekat Pendopo Kabupaten, dengan harapan akan lebih menarik masyarakat.
Luas bangunan museum 890 meter persegi, berdiri di atas tanah seluas 5.210 meter persegi. Bangunan tersebut terdiri dari tiga gedung:
  1. Gedung K, seluas 590 meter persegi
  2. Gedung T, seluas 130 meter persegi
  3. Gedung N, seluas 190 meter persegi
Gedung N sekarang difungsikan sebagai tempat kegiatan seni.

Sejarah Singkat
R.A.Kartini sebagai perintis emansipasi wanita Indonesia. Untuk mengenang jasa, pengabdian, dan perjuangannya, maka pada tahun 1975 Pemerintah Daerah Tingkat II Jepara, atas usulan wakil rakyat dan bantuan dari Presiden Soeharto, telah didirikan museum pada tanggal 30 Maret 1975, pada masa pemerintahan Bupati Soewarno Djojomardowo, S.H. Diresmikan pada tanggal 21 April 1977 oleh Bupati Kepala Daerah Tingkat II Jepara, Soedikto, S.H. tepat seabad peringatan R.A.Kartini (note: Kartini lahir pada tahun 1879, jadi peringatan seabad seharusnya jatuh pada tahun 1979) Museum Kartini merupakan museum lokal yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Jepara.
Museum ini selain menyajikan benda-benda peninggalan R.A.Kartini juga menyajikan benda-benda warisan budaya yang didapat di daerah Kabupaten Jepara.

ruang_iii.jpg
RUANG III, MUSEUM KARTINI

Koleksi
Museum Kartini merupakan tempat penyimpanan benda-benda peninggalan R.A.Kartini semasa hidupnya serta benda peninggalan kakaknya yaitu RMP Sosrokartono. Selain itu juga menyimpan benda-benda kuno hasil temuan di wilayah Kabupaten Jepara.
Penyajian ruang koleksi dibangi menjadi empat ruangan:
  • Ruang I
    Badan K untuk koleksi peninggalan R.A.Kartini berupa benda-benda serta foto semasa masih hidup.
  • Ruang II
    Kaki K atas berisi benda-benda peninggalan RMP Sosrokartono.
  • Ruang III
    Kaki K bawah untuk penyajian (1) benda-benda yang bernilai sejarah dan purbakala yang ditemukan di wilayah Jepara, antara lain arkeologi, keramik, dll. (2) hasil kerajinan Jepara yang terkenal, antara lain ukir-ukiran, batik troso, keramik, anyaman bambu, dan rotan.
  • Ruang IV
    Gedung T berisi tulang ikan raksasa ‘Joko Tuwo’ yang panjangnya kurang lebih 16 meter, yang ditemukan di perairan Kepulauan Karimunjawa pada pertengahan bulan April 1989.
Sumber:  Brosur ‘Museum R.A.Kartini’

Alamat:
Museum R.A.Kartini
Alun-alun no.1
Jepara
Jawa Tengah
Jam Kunjungan:
Senin-Jumat 08.00-17.00
Sabtu 08.00-17.00
Minggu 09.00-17.00
Tiket:
Senin-Jumat Rp 1.000,00 (dewasa), Rp 600,00 (anak-anak)
Sabtu dan hari libur Rp 1.500,00 (dewasa), Rp 750 (anak-anak)

Ndalem Gebang


bk_perpus.jpg
PERPUSTAKAAN PROKLAMATOR BUNG KARNO


Latar belakang didirikannya Perpustakaan Proklamator Bung Karno di Blitar
  1. Aspek Historis
    • Kota Blitar sangat akrab dengan semangat kepahlawanan melalui keberadaan Aryo Blitar, Sudanco Supriyadi, dan Bung Karno.
    • Perpustakaan adalah bidang yang sangat akrab dengan Bung Karno, beliau semasa hidupnya adalah penulis yang sangat produktif dengan ide dan pemikiran yang brilyan.
  2. Aspek Ideologi
    Ide, gagasan, konsep, dan pemikiran-pemikiran Bung Karno adalah kekayaan intelektual yang menjadi aset negara dan sejajar dengan pemikiran ahli dan ideologi yang berkembang di dunia.
  3. Aspek Empiris
    • Pembangunan Perpustakaan Proklamator Bung Karno melengkapi keberadaan makam Bung Karno yang berkembang menjadi objek wisata tingkat regional, nasional, dan internasional.
    • Keberadaan Perpustakaan Proklamator Bung Karno memenuhi kebutuhan intelektual segenap lapisan masyarakat untuk melanjutkan perjuangan bangsa dalam mewujudkan cita-citanya di masa mendatang.
    Gedung UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno diresmikan oleh Presiden RI Megawati Sukarnoputri pada tanggal 3 Juli 2004 di Kota Blitar.

    JENIS KOLEKSI
    1. Koleksi Khusus (Gedung A, Lantai 1 Timur)
      Berupa biografi Bung Karno, buku-buku karya Bung Karno, buku-buku tentang Bung Karno, dan buku tentang koleksi lukisan dan patung Bung Karno.
    2. Koleksi Referensi (Gedung A, Lantai 1 Timur)
      a. Kamus, elektronika, fisika, kimia, komputer, filsafat, pariwisata, istilah perbankan, dsb.
      b. Ensiklopedia
      c. Perundang-undangan
      d. Buku-buku langka
    3. Terbitan Berkala (Gedung A, Lantai 1 Timur)
      a. Koran
      b. Majalah
      c. Tabloid
    4. Koleksi Umum (Gedung A, Lantai 2 Timur/Barat)
      Jenis koleksinya berupa karya umum, filsafat, agama, ilmu-ilmu sosial, bahasa, ilmu-ilmu murni, ilmu-ilmu terapan (teknologi), kesenian dan olahraga, kesusasteraan, sejarah dan geografi.
    5. Koleksi Nonbuku (Gedung A, Lantai 1 Barat)
      a. Lukisan Bung Karno
      b. Peninggalan Bung Karno, berupa baju dan koper
      c. Uang seri Bung Karno, tahun 1964
      d. Serial lukisan Bung Karno di Rengasdengklok sebelum kemerdekaan
      e. Foto-foto Bung Karno sejak muda sampai menjadi presiden
    6. Koleksi Anak dan Remaja (Gedung B)
      Jenis koleksinya berupa karya umum, filsafat, agama, ilmu-ilmu sosial, bahasa, ilmu-ilmu murni, ilmu-ilmu terapan (teknologi), kesenian dan olahraga, kesusasteraan, sejarah dan geografi.
    7. Koleksi Audio-visual
      Berupa CD pidato Bung Karno, VCD ilmu pengetahuan dan dokumenter, dsb.
    Sumber: Brosur ‘Perpustakaan Proklamator Bung Karno'


    1. MAKAM BUNG KARNO
    Alamat:
    Jl. Ir. Soekarno
    Blitar 66113
    Jam Kunjungan:
    Senin-Minggu 07.00-17.00
    Tiket:
    Donasi pada saat mengisi buku tamu

    2. PERPUSTAKAAN PROKLAMATOR BUNG KARNO
    Alamat:
    Jl. Ir. Soekarno
    Blitar 66113
    Telp. 0342-815 477
    Fax. 0342-815 479
    Http://www.bungkarno.net
    Jam Kunjungan:
    Senin-Minggu 08.00-15.00
    Jumat istirahat 11.00-13.00
    Tiket:
    Gratis

    Catatan: Keanggotaan terbuka untuk seluruh warga negara Indonesia berusia 13 tahun ke atas dengan persyaratan administrasi mengisi formulir keanggotaan, menyerahkan fotokopi kartu identitas dan pas foto ukuran 3X4, untuk pelajar melampirkan surat keterangan dari sekolah. Peminjaman buku sementara diberlakukan bagi anggota yang berdomisili di kota Blitar

    3. NDALEM GEBANG/RUMAH KELUARGA BUNG KARNO
    Alamat:
    Jl. Sultan Agung no.69
    Blitar 66131
    Jam Kunjungan:
    Senin-Minggu 07.00-17.00
    Tiket:
    Donasi

    Museum Radyapustaka


    radya_sosrodiningrat.jpg
    KRA SOSRODININGRAT IV
    Museum Radya Pustaka terletak di Jalan Slamet Riyadi, bertempat didalam kompleks Taman Wisata Budaya Sriwedari. Di museum ini tersimpan koleksi benda-benda kuno yang mempunyai nilai dan sejarah yang tinggi, antara lain beberapa arca batu dan perunggu dari zaman Hindu dan Buddha. Koleksi keris kuno dan berbagai senjata tradisional, seperangkat gamelan, wayang kulit dan wayang beber, koleksi keramik dan berbagai barang seni lainnya yang memiliki nilai seni dan budaya yang tinggi.
    Radya Pustaka dibangun pada 28 Oktober 1890 oleh Kanjeng Adipati Sosrodiningrat IV, pepatih dalem pada masa pemerintahan Pakubuwono IX dan Pakubuwono X.
    Museum Radya Pustaka juga memiliki perpustakaan yang menyimpan buku-buku budaya dan pengetahuan sejarah, seni dan tradisi, serta kesusastraan baik dalam bahasa Jawa Kuno maupun bahasa Belanda.
    Sumber: Brosur 'Museum Radya Pustaka'

    Alamat:
    MUSEUM RADYA PUSTAKA
    Jl. Slamet Riyadi 275
    Surakarta 57141
    Telp. 0271 - 712 306
    Jam Kunjungan:
    Selasa-Kamis 08.30-14.30
    Jumat 08.30-11.30
    Sabtu 08.30-14.30
    Minggu 09.00-14.30
    Tiket:Umum Rp 2.500
    Kamera Rp 5.000

    Museum Goedang Ransoem


    gr_museum_goedang_ransoem.jpg
    MUSEUM GOEDANG RANSOEM


    SEJARAH: DARI DAPUR UMUM (ORANG RANTAI) KE MUSEUM GOEDANG RANSOEM
    Kawasan Dapur Umum dibangun pada tahun 1981, dilengkapi dua buah gudang besar dan Steam Generator (tungku pembakaran) dengan +100 orang karyawan. Dapur umum memasak lebih kurang 65 pikul setiap hari atau setara dengan 3900 kilogram nasi untuk para pekerja tambang batubara (orang rantai), pasien rumah sakit, dan keluarga pekerja tambang.
    Pada zaman Jepang hingga Agresi Belanda II, aktivitas memasak dalam skala besar masih berlangsung, setidak-tidaknya untuk memenuhi kebutuhan makan angkatan perang Belanda dan Jepang. Era berikutnya, memasuki tahun 1950-an, pascaperang, Dapur Umum dimanfaatkan sebagai fasilitas pendidikan dan perumahan karyawan tambang Ombilin hingga tahun 1980-an. Dan juga sebagai hunian masyarakat hingga awal tahun 2005.
    Sejak tahun 2004-2005 kompleks bangunan bersejarah ini mulai dikonservasi dan ditata oleh Walikota Kota Sawahlunto untuk dimanfaatkan sebagai penyelenggaraan permuseuman. Kemudian pada 17 Desember 2005 bekas Dapur Umum ini dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Bapak Jusuf Kalla.

    Bangunan Utama
    Bangunan utama Dapur Umum saat ini sebagai ruangan pameran utama Museum 'Goedang Ransoem' menyajikan dan memamerkan benda koleksi yang merupakan eks peralatan dan perlengkapan Dapur Umum.

    Tungku Pembakaran
    Tungku pembakaran (Steam Generator) sebagai sumber energi uap panas untuk memasak. Uap panas disalurkan pipa-pipa melalui ruang bawah tanah. Tungku pembakaran ini buatan Jerman bertahun 1894 yang diproduksi oleh Rohrendampfkesselfabrik, D.R.Patente No.13449 & 42321.

    Rumah Jagal
    Rumah jagal/potong hewan, dari sinilah kebutuhan daging yang masak Dapur Umum dipasok.

    Kompresor
    Kompresor berukuran panjang dua meter dengan diameter 86 cm, berfungsi sebagai penyalur energi uap panas dari steam generator ke tungku masak.

    Angka 1894 adalah label tahun pabrik pembuat tungku pembakaran (steam generator). Pengunjung masih dapat menyaksikan dengan bangunannya yang masih berdiri dengan kokoh dan sangat unik. Steam generator ini buatan Jerman, bertahun 1894, dibuat Rohremdampfkessel-D.R.Patente No. 13449 & 42321

    Periuk nasi
    Periuk pemasak beras dan sayur ini berdiameter 124 cm hingga mencapai 132 cm, badan periuk setinggi 60 cm sampai 62 cm (belum termasuk tutupnya) dan tebal 1,2 cm. Periuk raksasa ini terdiri dari empat bagian: lapisan luar periuk, periuk bagian dalam terbuat dari nikel, langsang juga terbuat dari nikel, tutup.

    Sumber: Brosur 'Museum Goedang Ransoem'.

    Alamat:
    MUSEUM GOEDANG RANSOEM
    Jl. Abdul Rahman Hakim
    Sawahlunto
    Sumatra Barat

    Telp. 0754-61985

    http://sawahlunto-tourism.com/tourismspots/heritage-buildings/museum-goedang-ransoem

    Jam Kunjungan:
    Selasa-Jumat 07.30-16.30
    Sabtu-Minggu 09.00-16.00

    Tiket:Dewasa Rp 4.000,00
    Anak-anak Rp 2.000,00